Pengikut

Sabtu, 19 Januari 2019

Perjalanan Umroh Muhlis Family Hari Ke-5


Tawaf wada, Ziarah Jeddah dan Menuju Madinah



Seperti biasa kegiatan diawali dengan sholat tahajjud lanjut subuh berjamaah. Ke masjid kali ini tidak bersama putra ku karena dia lebih dahulu ke masjid untuk sholat, karena bertekad melaksanakan sholat di hijr ismail, memegang ka'bah, mencium rukun yamani dan mencium hajar aswad dan ingin sholat tepat dibelakang imam. Tekad yang malam sebelumnya sedikit saya larang karena ada rasa khawatir, biasa si mama lupa kalau putranya sudah besar bukan seperti 7 tahun yang lalu ketika pertama kali umroh. Alhamdulillah bisa ia wujudkan kecuali sholat dibelakang imam, karena menurutnya agak sedikit sulit.
Saat sarapan pagi di ruang makan mutawwif mengingatkan untuk kegiatan tawaf wada' bersama. Jam 7.30 kami kumpul dan menuju ke masjid untuk melaksanakan tawaf wada' sebagai tawaf perpisahan, dipimpin oleh suami dan abah kami melaksanakan tawwaf, lumayan lengang karena dipagi hari jamaah banyak yang sedang ziarah dan ka'bah sedang dibersihkan secara bertahap.
Setelah tawaf kami sholat dua rakaat dan sholat duha setelah itu berdoa semoga diberi kesempatan untuk kembali. Setelah itu kami berusaha mengajak jamaah untuk masuk ke Hijr Ismail namun karena sedang masa pembersihan akhirnya kita kembali ke hotel untuk istirahat dan bersiap-siap mengeluarkan koper-koper dari kamar di hotel untuk diturunkan oleh petugas hotel.
Setelah sholat dzuhur dan makan siang kami cek out dari hotel dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Jeddah. Menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam kami tiba di Jeddah dan ziarah ke makam yang konon kisahnya tempat dimajamkannya Siti Hawa, walau tidak berhenti, mobil sedikit pelan untuk setidaknya memberi kesempatan kami untuk mengucap salam dan berdoa, setelah itu kami lanjut ke tempat qisos, tempat dimana dilakukan hukuman pancung bagi yang melanggar aturan sesuai dengan yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi, ketika mutawif menceritakan di tengah perjalanan tentang tempat itu,  terlintas dalam pikiran saya tempatnya luas dan tinggi, ternyata hanya panggung kecil dan tidak terlalu luas. Disini kami juga tidak berhenti hanya berkeliling mendengar penjelasan mutawif tentang tempat qisos ini, berikutnya kami menuju kornis pusat belanja yang banyak mengadopsi bahasa Indonesia, tapi sayangnya pemiliknya bukan orang Indonesia tapi lebih banyak orang Pakistan, hanya pegawainya ada beberapa orang Indonesia. Ada toko Ali Murah, bakso Udin, rumah makan wong Solo, tapi Dears,  jika boleh terus terang tentunya masih tidak bisa mengalahkan makanan asli bumbu dan di ramu oleh orang Indonesia dan dimasak serta dimakan di Indonesia.


Setelah berbelanja dan menikmati sedikit makanan yang dijual hanya sekedar menambah pengalaman, kami lanjut perjalanan menuju Madinah. Menempuh perjalanan kurang lebih 4 Jam dan disepanjang jalan hanya pemandangan padang pasir dan bebatuan, kami tidur sambil menikmati lantunan lagu Nisa Sabyan karena pak sopir orang Indonesia, jadi tau selera jamaah. Setengah perjalanan kami berhenti di tempat pemberhentian untuk sekedar buang air dan membeli kopi yang dijual disekitar itu serta makan malam box yang disiapkan dimobil. Setengah jam lanjut perjalanan dan tiba di Madinah jam 23.30.
Subhanallah wal hamdulillah hotel sangatlah dekat dengan masjid Nabawi kubah makam nabi Muhammad terlihat jelas dari depan hotel.  Kami masuk hotel ditingkat 10 dan turun kembali untuk sholat maghrib isya berjamaah walau hanya dihalaman masjid karena jika harus masuk ke dalam masjid posisi laki-laki dan perempuan terpisah.
Setelah sholat kami masuk kamar untuk sejenak bersih-bersih dan istirahat sejenak untuk bersiap kembali ke masjid.



#ODOP
#tantanganmenulis
#estrilookcommunity

Tidak ada komentar:

Posting Komentar