Pengikut

Senin, 28 Januari 2019

7 Tradisi Pada Acara Pesta Pernikahan dan Resepsi Suku Melayu Kalimantan Barat



pernikahan hal yang membahagiakan bagi pasangan pengantin dan keluarga. Prosesi pernikahan tidak terlepas dari unsur budaya yang ada pada masing-masing orang tua mempelai. Dan di setiap daerah punya adat masing-masing yang masih dilakukan saat acara pernikahan mulai dari lamaran hingga selesai resepsi. Begitu juga suku melayu Kalimantan Barat yang lebih khusus dan paling kental unsur budayanya terdapat diwilayah Sambas. Mari kita lihat 7 tradisi yang dilakukan oleh suku melayu yang ada di Kalbar

1. Antar pakatan

Tradisi ini adalah kegiatan satu hari sebelum acara  resepsi, dilaksanakan sore hari disaat tuan rumah sedang mempersiapkan acara besok, maka tamu yang sudah di undang, datang ke rumah pengantin untuk mengantarkan sesuatu,  biasanya berupa beras,gula, ayam atau uang. Yang diberikan pada tuan rumah. Tuan rumah menyediakan makanan dengan menu desa yang sederhana seperti ikan asin, pedak mencalok, sambal terasi. Hari ini disebut juga hari motong, bukan hanya hari dimana tuan rumah memotong ayam, bebek atau sapi, tapi hari persiap untuk acara esok harinya

2. Khataman Quran

Tradisi ini masih dilakukan dibeberapa daerah, setelah pagi acara akad nikah malam hari penganten akan melakukan acara khatmul Qur'an, mengaji dengan irama khas dari surah al duha sampai al ikhlas secara bergantian di dampingi seorang pemuka agama atau guru ngaji. Filosofinya agar keluarga mengetahui sejauh mana kemampuan mengaji kedua mempelai dan berharap pernikagan mereka harus selalu berjalan searah dengan aturan agama.

3. Antar Barang

Mengantarkan barang-barang yang akan diberikan pengantin pria kepada penganten perempuan biasa nya berupa tempat tidur, lemari, perlengkapan mandi, kosmetik dan lain-lain dilakukan saat akan akad nikah atau setelah akad nikah.
Acara antar barang diawali dengan pantun-pantun yang disampaikan oleh utusan dari mempelai pria, dan membacakan barang-barang yang diberikan, setelah itu diterima oleh utusan mempelai laki-laki juga dengan pantun. Filosofinya adalah kesiapan pengantin pria memberikan nafkah, tidak harus banyak yang terpenting adalah keikhlasan

4. Balas Baki

Ini adalah istilah untuk pihak laki-laki yang membalas barang bawaan atau antaran untuk pihak perempuan. Pelaksanaannya satu waktu setelah antar barang. Biasanya barang balasannya berupa kue, baju koko, handuk,  diterima pihak keluarga mempelai laki-laki. 

5. Pulang memulangkan

Acara menerima dan menyerahkan pengantin kepada pihak keluarga baik dari pihak laki-laki kepada pihak keluarga perempuan dan pihak perempuan menyerahkan kepada pihak laki-laki, filosofinya adalah agar mereka tidak hanya hidup berdua tetapi semua keluarga sudah menjadi satu.

6. Makan Saprahan

Makan secara bersama dalam satu nampan dengan 6 jenis lauk untuk 6 orang. Duduk mengitari nampan dengan 6 macam lauk pauk yang disediakan. Filosofinya adalah silaturrahmi dan kekeluargaan yang tidak membedakan satu dengan yang lainnya.

7. Makan Adat

Makan adat adalah makannya pengantin dalam satu saprahan dan makannya harus saling suap-suapan disaksikan oleh keluarga dan diiringi musik tanjidor. Maknanya yang bisa diambil dari prosesi ini adalah agar pengantin siap mengarungi bahtera rumah tangga, makan bersama, susah senang harus bisa dilakui bersama.

Sekilas tentang adat istiadat pernikahan dikampung saya, walau sekarang sudah lebih ringkas dan ada yang tidak dilaksanakan, namun budaya itu patut dilestarikan.

Khataman

                            Saprahan

                           Makan adat

                       Antar barang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar