Pengikut
Minggu, 18 November 2018
Bahagia itu Jika...
Bahagia itu jika tidur nyenyak, makan enak, bisa jalan-jalan dengan keluarga atau teman-teman, bisa nulis dan baca walau sambil bekerja.
Tidak perlu melihat kebahagiaan orang lain, karena setiap orang punya bahagianya sendiri. Apalagi kalau harus iri dengan senyum dan tawa orang, bisa sakit magh tu. Santai saja, Dears, nikmati apa yang sudah diberikan oleh Sang Maha Pemberi, karena Dia tau apa yang terbaik untuk hambaNya. Karena kebahagian itu sudah diberi kadarnya, senyum itu sudah diatur caranya.
Bahagia itu jika melihat anak-anak ceria, melihat mereka bisa sekolah dengan baik, bertingkah laku tidak membuat pusing ayah ibu, beribadah dengan tanpa paksaan, berprestasi karena memang bisa berprestasi bukan karena ayah ibunya ingin dia berprestasi. Bahagia karena mereka bisa membuat kita bahagia.
Bahagia itu apa yang dirasa, bukan apa yang dilihat, bahagia itu ada di hati bukan ada di mata. Bersyukur atas rasa bahagia yang dimiliki, karena banyak orang yang tidak dapat merasakan bahagia seperti bahagia yang kita rasakan.
Bahagia itu bukan berbentuk materi, Dears, bahagia itu manifestasi dari nikmat yang diberi. Materi bukan ukuran dari kebahagiaan karena kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan materi. Banyak orang kaya yang tidak bahagia, namun banyak orang yang tidak kaya tapi selalu bahagia.
Bahagia itu dari hati yang murni tak tercampur dengan iri dan dengki, karena iri dengki penyebab tidak bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki. Iri dan dengki hanya merusak nurani dan bisa sakitnya tu di hati
Ayo, Dears tersenyum selagi bisa tersenyum, karena senyum salah satu petunjuk bahwa bahagia sedang dirasa. Dan senyum bisa mengajak orang lain ikut merasakan bahagia yang kita rasa.
Semoga bahagia selalu kita rasa hingga ke surga. Aamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar