Pengikut

Sabtu, 26 Januari 2019

Pernikahan dan Perubahan Status


Hari ini ikut menghadiri acara pernikahan adik, walau bukan adik kandung tapi sudah seperti adik kandung. Acara pernikahan dilaksanakan dirumah mempelai perempuan, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Prosesi dimulai jam 8 pagi, disambut keluarga pihak perempuan kami duduk ditempat yang disiapkan. Penghulu mulai membacakan semua yang harus dilakukan pengantin dan walinya, dari mulai menyuruh baca syahadat dan terjemah, membaca istiqhfar  dan lanjut dengan acara ijab kabul, alhamdulillah ketika pengantin pria mengucapkan kalimat ijab kabul, dan penghulu bertanya pada saksi apakah sah, dijawab sah, legalah semua yang hadir terutama pengatin, karena prosesi berjalan dengan baik dan lancar, mendengar nasehat pernikahan lalu berdoa bersama.



SAH...satu kata  yang ditunggu oleh sepasang pengantin dan keluarga yang hadir diacara pernikahan, sah menjadi istri, sah melalui hari-hari bersama, sah menyatukan dua keluarga dalam satu ikatan.

Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Wa Rohmah, selalu didengar setiap acara pernikahan, doa yang luar biasa, doa yang penuh makna, doa yang berisi harapan agar selalu berada dalam naungan cinta dan kasih sayang untuk kehidupan di dunia dan akhirat.


Pernikahan adalah acara sakral yang bukan hanya berisi seremonial dan budaya tapi, pernikahan adalah penyatuan dua rasa, dua asa, dua perbedaan, dua harapan, dua rumah, dua daerah, dua jasmani dan rohani, dan yang utama adalah penyatuan dua keluarga besar.

Pernikahan tidak hanya sekedar komitmen untuk hidup bersama, tapi lebih dari itu pernikahan adalah perubahan status, dari dara menjadi Istri, dari istri menjadi ibu, dari ibu menjadi nenek dan seterusnya.
Perubahan status dari satu menjadi dua, dari aku menjadi kita, dari sendiri menjadi bersama.

Pernikahan adalah salah satu proses belajar, belajar menghargai, belajar terbuka, belajar menerima, belajar jujur, pernikahan adalah sekolah kehidupan belajar dan tidak ada pelajarannya di sekolah formal.

Karenanya pernikahan bukan perkara yang mudah, banyak yang harus dipersiapkan, siap menghadapi setiap masalah yang akan muncul tanpa dipinta, siap menghadapi tantangan yang sebenarnya tidak pernah diundang, siap menghadapi segala ujian, siap saling menjaga,
siap segala hal.

Jadi para pengantin atau yang akan menjadi pengantin, mari belajar, dan terus belajar, mari berkomitmen mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik tujuan utamanya mengharap ridho Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar