By Masruraini
Spanduk yang bertulisan itu sekarang ini selalu dibawa suami ku setiap berkesempatan mengisi materi untuk mensosialisasikan program pencegahan pernikahan dini.
Menikah itu memang bukan hanya kesiapan materi atau finansial tetapi yang paling penting adalah mental dan emosi. Bisa saja orang sudah kaya raya di usia muda, tapi ternyata secara psikologi, dia tidak punya kesiapan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Sebaliknya, tidak sedikit yang belum punya kemapanan finansial tetapi punya keberanian untuk berumahtangga.
Berapa sih usia yang dikategorikan pernikahan dini? Dibawah 21 tahun bagi perempuan dan dibawah usia 25 tahun bagi laki-laki, meskipun dalam UU Perkawinan no 1 tahun 74 mengatakan bahwa umur di bawah 16 untuk perempuan dan dibawah 19 untuk laki-laki. Jika terjadi dibawah itu memerlukan izin pengadilan agama.
Mengapa harus mencegah pernikahan dini?
Karena pernikahan dini itu merugikan pasangan suami istri untuk masa depan, karena secara psikologis pasangan dengan usia yang masih muda cenderung belum siap untuk menikah.
Apa akibat dari pernikahan dini?
Korban dari pernikahan dini adalah hilangnya hak sebagai anak. Dan jika mereka memiliki anak, banyak anak-anak yang dianiaya oleh orangtuanya yang masih muda, karena masih belum siap mendidik anak-anaknya. Banyaknya terjadi perceraian yang tercatat dipengadilan maupun yang tidak tercatat, akibat dari pernikahan diusia dini ini.
Mengapa terjadi perceraian? Ini dikarenakan usia yang masih muda adalah usia yang masih labil dan itu menyebabkan mereka masih belum mampu berkomunikasi satu dengan lain secara baik, belum bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam pernikahan dengan baik, hanya mengandalkan emosi sehingga memungkinkan terjadinya kekerasan fisik dan psikis dakam rumah tangga mereka. Usia yang masih belia membuat mereka masih senang berkumpul dengan teman- teman hingga terjadi perselingkuhan hingga terjadilah perceraian.
Yang lebih menghawatirkan lagi jika pernikahan dini terjadi dengan kondisi pasangan yang tidak memiliki pendidikan yang maksimal dan pengetahuan serta pengamalan agama yang baik.
Oleh sebab itu untuk remaja muslim jangan takut tidak mendapatkan jodoh, jangan terpengaruh dengan kalimat- kalimat yang mengarahkan untuk menikah di usia yang masih muda, tuntutlah ilmu setinggi mungkin, raih prestasi, hingga nanti benar-benar siap menghadapi problematika berumah tangga, perdalam ilmu agama dan itu yang paling terpenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar